Otonesia.id, Jakarta – GIIAS Semarang 2023 resmi dibuka hari ini, Rabu, 18 Oktober oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI, Taufiek Bawazier dan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno.
Pameran yang berlangsung hingga 22 Oktober 2023 ini menjadi momen yang membuat antusias peserta mengalami peningkatan signifikan dari tahun lalu.
Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi dalam Perayaannya menyampaikan bahwa antusiasme para peserta GIIAS Semarang 2023 yang lebih meriah ini, dapat menjadi dorongan bagi industri potensi otomotif nasional khususnya di Jawa Tengah
“Sesuai dengan misi GAIKINDO, GIIAS adalah ajang untuk menunjukkan perkembangan industri otomotif Indonesia, memberikan edukasi yang tepat untuk masyarakat sekaligus menjadi dorongan untuk pertumbuhannya,” katanya, seperti dirilis Voi.id, Rabu, 18 Oktober.
Pada kesempatan ini GIIAS Semarang 2023 menghadirkan kurang lebih sepuluh model kendaraan baru dari Agen Pemegang Merek otomotif, yang sebelumnya telah diperkenalkan untuk pertama kalinya pada GIIAS 2023 ke-30 di BSD, Kabupaten Tangerang.
Mewakili Menteri Perindustrian RI, Taufiek Bawazier, Direktur Jenderal ILMATE menyampaikan selamat atas terselenggaranya GIIAS Semarang 2023 yang merupakan kota ke-tiga pada rangkaian GIIAS The Series 2023.
”Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pihak penyelenggara dan seluruh pimpinan pabrikan otomotif yang telah hadir dan menjadi bagian dari GIIAS Semarang 2023,” ujar Taufiek.
Pembukaan pameran GIIAS Semarang 2023 yang akan berlangsung hingga 22 Oktober 2023 di Marina Convention Center ini juga didampingi oleh Dirlantas Polda Jawa Tengah, Agus Suryo, Kepala Bapenda Provinsi Jawa Tengah, Nadi Santoso, Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi dan Ketua III GAIKINDO, Rizwan Alamsjah .
Total 30 merek peserta dari berbagai lini industri otomotif ambil bagian pada GIIAS Semarang 2023, termasuk 14 merek kendaraan bermotor, diantaranya adalah 10 merek kendaraan penumpang, empat kendaraan roda dua dan juga industri pendukung lainnya.
(sdf/otonesia.id)