Mau Tahu Gaji Bos Tesla? Atau Gaji Bos Toyota? Baca Di Sini…

Otonesia.id, Tesla merilis laporan tahunan yang berisi informasi bahwa sang CEO, Elon Musk, tidak menerima gaji pada 2020.

Berdasarkan penjelasan Tesla di dalam dokumen laporan tahunan, Musk menerima gaji pokok dan menjadi subjek pajak menurut aturan California. Namun, Musk tak pernah mengambil gaji itu.

Sejak Mei 2019, atas permintaan Musk, Tesla menghapus semua penghasilan dan akrual dari gaji pokok.

Dia pun tidak menerima gaji, bonus, atau ekuitas. Kompensasi untuk Musk disebut ditentukan dari hasil performa dengan tahapan ambisius seperti melipatgandakan nilai Tesla dari US$40 miliar menjadi US$100 miliar.

Menurut Business Insider, Musk saat ini sudah mendapatkan enam tahapan perkembangan Tesla yang tertera dalam kontraknya. Hal ini membuat Musk dapat membeli 50,6 juta saham Tesla seharga US$70,01.

Motor1.com menjelaskan harga saham Tesla sekarang sedikit di bawah US$700, yang berarti Musk bisa mendapatkan sekitar US$32 miliar dari penjualan saham.

Gaji bos otomotif dunia

Cara Musk mendapatkan penghasilan dari jabatannya berbeda dari CEO perusahaan otomotif lain. Misalnya CEO General Motors Mary Barra, dia adalah bos otomotif dengan pendapatan terbesar di antara tiga produsen terbesar di Amerika Serikat, yakni sebesar US$23,7 juta (Rp341,8 miliar) pada 2020.

Gaji pokok wanita berusia 59 tahun ini US$2 juta, namun dia juga mendapatkan insentif US$3,8 juta dan US$13,1 juta dalam bentuk kepemilikan saham.

Pada tahun yang sama, Mike Manley, CEO Fiat Chrysler Automobiles sebelum merger dengan PSA yang kemudian menjadi Stellantis, mendapatkan US$14,2 juta (Rp204,8 miliar).

Sedangkan CEO Ford Jim Hackett sebelum diganti pada Oktober 2929 dilaporkan mendapat US$16,7 juta (Rp240,9 miliar), sementara penggantinya, Jim Farley, US$11,8 juta (Rp170,2 miliar).

Bos otomotif lainnya, CEO Ferrari Louis Camilleri yang menjabat sebelum akhirnya mundur pada 10 Desember 2020 mendapatkan pendapatan US$453.365 (Rp6,5 miliar) pada 2020.

Automotive News Europe menjelaskan CEO Daimler Ola Kallenius digaji US$1,6 juta (Rp23 miliar) pada 2019 berikut insentif sebesar US$4,2 juta (Rp60,5 miliar). Pada 2020 gajinya dipotong 20 persen sebagai konsekuensi perusahaan menangani pandemi Covid-19.

Terakhir, CEO Toyota Akio Toyota, mendapatkan US$3,5 juta (Rp50,4 miliar) pada 2018. Demikian dikutip CNN.

(SDF)