Jika Mobilnya Mencuri Data, Elon Musk Siap Tutup Pabrik Tesla

Otonesia.id, Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla tengah menjadi sorotan dunia. Bagaimana tidak, pabrikan yang bermarkas di Amerika Serikat itu dituding memata-matai China. Alhasil negara berjuluk Tirai Bambu itu membatasi penggunaan mobil listrik Tesla.

Atas aturan ini, lantas bagaimana komentar dari pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Tesla Inc, Elon Musk? Melansir laman NDTV, berikut tanggapan pria 49 tahun tersebut.

Tudingan ini pun disangkal Elon Musk. Bahkan tuduhan ini ia anggap aneh dan tak berdasar apapun.

Elon Musk pun menjamin bahwa tuduhan tersebut tak benar. Jika benar, ia siap menutup pabrik mobil listriknya itu.

“Ada dorongan yang sangat kuat bagi kami untuk sangat merahasiakan informasi apa pun,” kata Musk kepada China Development Forum, yang dikutip dari CNBC International.

“Jika Tesla menggunakan mobil untuk memata-matai China atau di mana pun, kami akan menutup perusahaan ini.? tambahnya lagi.

Sebelumnya, pemerintah Cina melarang penggunaan mobil listrik Tesla di beberapa tempat, yakni komplek militer, layanan milik negara, dan industri penting lainnya. Bahkan pegawai negeri di China juga tak diperkenankan mengendarai Tesla.

Melansir Car and Driver, aturan ini diberlakukan karena pemerintah China khawatir tidak bisa mengontrol apapun yang direkam oleh kamera mobil Tesla. Takutnya, segara informasi yang terekam tersebut akan dilaporkan ke Amerika Serikat.

Sekadar informasi, mobil Tesla dilengkapi dengan 8 kamera yang diletakkan di sekeliling bodi. Dengan begitu akan tercipta pandangan 360 derajat.

Lebih lanjut, pada 2020 lalu Tesla telah melakukan pembaruan perangkat lunak. Hasilnya, pengemudi bisa melihat rekaman 8 kamera tadi dari layar.

(SDF)