Tesla Tak Jadi Bangun Pabrik di Indonesia, Jadinya di India

Otonesia.id, Produsen mobil listrik asal Amerika Tesla sempat digadang-gadang bakal membangun pabrik di Indonesia. Namun belakangan, Tesla malah dikabarkan bakal membangun pabrik di India.

Sampai akhir tahun lalu kabar Tesla akan memilih Indonesia sebagai salah satu lokasi investasinya masih terdengar kencang. Beberapa strategi juga dilancarkan pemerintah untuk menarik minat perusahaan mobil listrik paling laris di dunia itu untuk masuk tanah air.

Tapi dalam setidaknya sepekan terakhir, Tesla malah disebut-sebut akan membangun pabrik terbarunya di India. Informasi Tesla akan masuk dan bikin pabrik di India pertama dikeluarkan oleh M B.S. Yediyurappa, kepala menteri negara bagian barat daya Karnataka.

Lokasi pabriknya disinyalir berada di Bengaluru, Karnakatta. Sebelum bikin pabrik, Tesla akan lebih dulu membuka pusat penelitian dan pengembangan (R&D) di Bengaluru.

Pemilihan lokasi tersebut sangat beralasan lantara Bengaluru merupakan tempat di mana banyak pabrikan lain dari seluruh dunia memiliki R&D.

Di antaranya adalah Mercedes-Benz, Great Wall Motors, General Motors, Continental, Mahindra & Mahindra, Bosch, Delphi, sampai Volvo.

Bengaluru juga dikenal sebagaoi ‘Silicon Valley Asia’ atau pusat teknologi informasi India. Bengaluru merupakan kota tempat tinggal banyak orang-orang paling tajir di India.

Belum ada penjelasan resmi dari Tesla soal kabar ini. Namun India memang menjadi salah satu negara yang dalam beberapa waktu terakhir disebut-sebut oleh Elon Musk.

Pada Desember lalu, misalnya, Musk nge-Tweet soal rencananya membawa Tesla ke India. Per tahun 2021 ini Tesla juga resmi membuka pasar di India.

Seperti banyak negara lain, pemerintah India sudah mencanangkan upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakart fosil.

Namun upaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik terganjal dengan minimnya investasi, baik dalam pembangunan pabrik maupun infrastruktur SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum).

Untuk mendorong investasi, India berencana menawarkan insentif sebesar US$ 4.600.000.000 (setara dengan Rp 64,5 triliun) pada perusahaan yang membangun fasilitas pembuatan baterai mobil listrik. Demikian diberitakan Reuters.

Dikutip dari CNBC Indonesia, pemerintah sejatinya telah melakukan langkah intensif untuk mendekati Tesla supaya menanamkan investasinya di tanah air. Pembicaraan dengan perwakilan Tesla kabarnya sudah sempat berjalan.

Namun diyakini rencana Tesla berinvestasi di Indonesia bukanlah untuk membangun pabrik mobil listrik. Melainkan investasi di bidang sistem penyimpanan energi (Energy Storage System atau ESS).

Ini terungkap dari pernyataan Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik, Agus Tjahajana Wirakusumah, juga mengungkapkan hal senada belum lama ini.

“Dengan Tesla, kita juga sedang dalam tahap negosiasi. Tesla baru belakangan masuk (menyatakan minat). Kita lagi pelajari dia mau masuknya ke mana. Dari pembicaraan kemarin, mereka sepertinya mau masuk ke ESS,” ungkap Agus Tjahajana saat diskusi dengan media dalam webinar “EV Battery: Masa Depan Ekonomi Indonesia”, dikutip dari CNBC sebagaimana dilansir Detik.com.

(sdf)