Heboh Pemotor Ditilang Polisi di Depan Dealer Kawasaki, Ternyata Ini Faktanya
Otonesia.id- Baru-baru ini netizen dihebohkan dengan video pemotor ditilang polisi di depan dealer Kawasaki.
Narasi yang beredar menyebut polisi menilang pengendara itu setelah mereka keluar dari dealer. Perdebatan pun terjadi antara pemotor dan polisi.
“Ini posisinya udah di dealer, Pak, bukan di jalan,” tutur pemuda pengendara sepeda motor itu dengan nada tinggi.
Polisi di hadapannya pun mencoba menanggapi dengan tenang situasi tersebut, meski setelahnya terdengar teriakan tidak terima dari wanita yang diduga adalah rekan pengendara sepeda motor tersebut.
“Gak bisa dong, Pak!” serunya, meski lagi-lagi tak mendapat respons dari polisi. Justru petugas itu fokus untuk terus memegangi sepeda motor yang sudah ia ambil alih, sambil sesekali berbicara dengan rekannya menggunakan walkie talkie.
Video yang awalnya diunggah oleh akun TikTok @fendimobile75 ini pun menjadi sorotan banyak pihak. Publik dibuat ikut panas melihat polisi yang diduga telah menilang sepeda motor yang bahkan baru keluar dari dealer, sebagaimana narasi yang beredar.
Ternyata fakta dari video yang terjadi di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bandar Lampung itu, tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan.
Melansir akun Instagram @terangmedia, sepeda motor itu memang benar-benar ditilang karena pelanggaran, termasuk knalpotnya yang dimodifikasi alias knalpot blong.
Namun Kanit Patroli Satlantas Polresta Bandar Lampung, Ipda Tajudin, menyatakan bahwa sepeda motor itu bukan ditilang saat berada di depan dealer Kawasaki.
Pasalnya polisi sudah menyadari pelanggaran tersebut sejak di jalan, namun baru bisa terkejar ketika si pengendara sepeda motor masuk ke area dealer Kawasaki.
“Dia masuk ke dealer Kawasaki, langsung disetop oleh anggota saya karena knalpot blong, langsung disetop, dijelaskan, dan ditilang,” jelas Tajudin, Kamis (23/6/2022).
Namun bukannya menurut arahan polisi, pengendara sepeda motor itu bersama rekannya justru bersikap tidak kooperatif. Termasuk dengan membuat video yang sudah dipotong dan kemudian diviralkan di TikTok.
“Tapi mereka tidak kooperatif, mereka membuat video sendiri dan mengirimkan ke medsos dan terpotong,” kata Tajudin.
“Kami Satlantas Polresta Bandar Lampung merasa sangat dirugikan (dengan viralnya video di TikTok),” pungkasnya.