Esemka Bakal Dapat Saingan Dari Malaysia dan Vietnam
Otonesia.id, Produk otomotif Malaysia dan Vietnam akan masuk Indonesia. Akankah akan jadi saingan Esemka?
Setelah Proton mengumumkan ketertarikannya untuk kembali berbisnis di Indonesia, kini giliran VinFast yang siap menginvasi pasar Tanah Air.
Jika melihat merek mobil lokal di Indonesia, maka ada nama Esemka yang akan berkompetisi dengan Proton dan VinFast, sebagai sesama merek mobil lokal di negara masing-masing. Seperti apa peta persaingannya?
Pada pertengahan Juni 2021 lalu, merek mobil nasional Malaysia, Proton, mengumumkan kabar bahwa mereka ingin kembali bertarung di industri otomotif Indonesia.
Proton semakin agresif di Asia Tenggara, setelah sebagian sahamnya (49,9%) dibeli oleh Zhejiang Geely Holding Group asal China.
“Agar Proton menjadi merek (mobil) terlaris ketiga di Asean, kami harus memiliki kehadiran yang besar di Thailand dan Indonesia,” kata Direktur Penjualan Internasional, Steven Xu seperti dikutip dari Paultan (17/6).
Proton Malaysia kali pertama hadir di Indonesia pada 2007 lalu melalui PT Proton Edar Indonesia (PEI). Proton sempat memasarkan beberapa seri mobil seperti Savvy, Persona, Saga, Exora, Iriz, dan masih banyak lainnya.
Namun kiprah mobil kebanggaan bangsa Malaysia tersebut di Indonesia kurang cemerlang. Sejak 2015, pergerakan Proton di Indonesia mulai meredup. Dalam catatan detikOto, Proton terakhir merilis mobil pada Februari 2017, yakni Iriz, sebuah mobil hatchback dengan harga di bawah Rp 200 juta.
Lalu di tahun 2019, Proton berjanji bakal memboyong mobil baru yakni sebuah SUV X70. Itu merupakan mobil hasil kolaborasi antara Proton dengan Geely. Namun faktanya hingga 2021, mobil yang digadang-gadang bakal masuk Indonesia belum juga muncul.
Jika ingin masuk lagi ke pasar Indonesia, tentunya Proton harus bekerja lebih keras. Apalagi industri otomotif Indonesia makin ketat, seiring kehadiran merek-merek asal China seperti Wuling dan DFSK.
Terbongkarnya rencana mobil nasional Vietnam VinFast ingin masuk ke Indonesia diketahui melalui dokumen yang terdaftar di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual Kemenkumham Republik Indonesia.
Dikutip dari Asia Nikkei, VinFast merupakan merek mobil yang dikembangkan oleh perusahaan real estate terbesar di Vietnam, Vingroup. Vingroup memiliki ambisi untuk memproduksi 500.000 kendaraan di Vietnam pada 2025. Vingroup mengumumkan hal tersebut pada 2017 lalu.
Untuk menjalankan rencana itu, VinFast mendapatkan pinjaman dana hingga US$ 800 juta dari Credit Suisse Group. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas perakitan di kota Haiphong. Pabrik tersebut memproduksi mobil bensin dan listrik, yang akan dipasarkan di Vietnam dan luar negeri.
VinFast fokus memproduksi mobil-mobil berjenis city car, sedan, SUV, hingga kendaraan listrik. Meski masih berusia muda, perusahaan start-up tersebut cukup berani untuk mengekspansi produknya ke berbagai belahan dunia.
VinFast tercatat sudah mendirikan dealer, bahkan termasuk pusat riset dan pengembangan di Australia, termasuk membeli fasilitas pengujian dari Holden. Selain itu, VinFast juga memiliki ambisi untuk mengekspor kendaraannya ke Amerika Serikat dengan nilai investasi yang besar.
Di Vietnam, VinFast sudah memasarkan beberapa model mobil, seperti Fadil, LUX A2.0, LUX SA2.0, dan President. VinFast juga memiliki sepeda motor listrik bernama Impes dan Ludo.
Merek mobil lokal, Esemka sudah diluncurkan sejak 2019. Saat itu, peluncuran mobil Esemka dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pabrik Esemka yang berdiri di Boyolali, Jawa Tengah.
Hingga kini, mobil Esemka yang dijual adalah pikap Esemka Bima dengan mesin 1.200 cc dan 1.300 cc. Menurut Sabar Budi, Humas PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) sebagai prinsipal Esemka, mobil-mobil Esemka terjual sebanyak 300-an unit sejak diluncurkan sampai saat ini.
Jika dilihat dari lini produk yang tersedia, mobil-mobil Esemka memang dikhususkan untuk kendaraan niaga. Maka tak heran, pelanggan Esemka datang dari sektor perdagangan, perkebunan, dan UKM (Usaha Kecil Menengah). Beberapa instansi pemerintahan seperti Kemenhan dan TNI AU juga tercatat sebagai pelanggan mobil pikap Esemka.
Mobil Esemka Bima bermesin 1.300 cc juga digunakan Pemerintah Kota Semarang. Mobil tersebut dimanfaatkan Pemerintah Kota Semarang untuk sarana prasarana dari Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.
Ke depannya, Esemka tak hanya ingin menjual mobil pikap. Buktinya, saat peresmian pabrik pada 2019 lalu, Esemka juga memamerkan mobil prototipe SUV Esemka Garuda 1.
(sdf)