Bikin SIM Kena Rp40 Juta, Prosesnya Lama Pula

Otonesia.id, Di Jepang, bikin SIM tak semudah di tanah air. Selain prosesnya lama biayanya juga mencapai Rp40 Jutaan.

Hal ini seperti juga dialami oleh YouTuber Indonesia yang tinggal di Jepang bernama alias Neo Japan.

Ceritanya, dia baru saja membeli sebuah mobil Honda mungil tipe N-Box. Ini merupakan kei car yang cukup laris di Jepang dan beberapa kali disebut-sebut dan diharapkan bisa juga dijual di Indonesia.

Masalahnya, ia mengaku terburu-buru untuk memiliki mobil tetapi belum mempersiapkan diri dengan administrasi yang seharusnya. Memang, SIM dari Indonesia bisa saja menjadi pertimbangan. Namun, SIM tersebut harus diubah.

“SIM tidak punya. Memang ada (SIM) yang dari Indonesia tetapi belum bisa dipakai di sini. Syaratnya harus ubah SIM ke internasional,” ujarnya.

SIM Indonesia bisa diubah, tapi harus sudah digunakan selama setidaknya 3 bulan dulu di Indonesia.

Satu lagi yang tidak kalah bikin garuk-garuk kepala. Ia yang sudah tidak sabar bisa menyetir mobil yang dibelinya mendapati bahwa membuat SIM tidak segampang dan sesingkat di Indonesia.

“Berbeda dengan di Indonesia, besok mau bikin SIM lalu datang. Di sini berbeda. Yang testing banyak sekali, dapat giliran bulan depan. Jadi selama satu bulan ke depan belum bisa menyetir mobil tersebut,” ujarnya.

Lamborghini melintasi salah satu kawasan padat di TokyoLamborghini melintasi salah satu kawasan padat di Tokyo

Main curang? Nyetir saja tanpa bilang-bilang? Ini yang kemudian membedakan budaya tersebut dengan budaya di Jepang.

“Siapa sih yang lihat kita diam-diam. Enggak bisa. Namanya orang Jepang, kalau sudah disiplin, diam-diam, enggak akan dikasih belum ada SIM. Jadi ya hanya bisa duduk di sebelah istri dan lihat dia menyetir,” ujarnya.

Punya SIM bawaan dari negara asal memang menguntungkan. Sebab, harga bikin SIM dari nol ternyata cukup mencengangkan.

“Kalau bikin di sini dari nol sampai Rp 40 juta. Sekolah (mengemudi untuk mendapatkan SIM) berbulan-bulan,” kata dia dikutip Otosia.

(Sdf)