Warga Satu Kampung yang Borong Mobil Sudah Pada Jago Nyetir, Pak Kades pun Disalip di Jalan

Otonesia.id, Beberapa waktu lalu, heboh berita sebab viral di media sosial warga satu kampung di Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban Jawa Timur yang memborong ratusan mobil. Warga setempat kaya mendadak sebab mendapatkan ganti tanah yang akan dibangun kilang minyak.

Memang berkat ganti rugi penjualan tanah dari proyek kilang minyak Pertamina, warga desa ini sempat viral karena mendapat uang puluhan miliar rupiah dan kemudian melalukan aksi borong mobil baru. Lantas bagaimana keadaannya sekarang?

Dari hasil pengamatan, setelah berselang dua bulan, terlihat banyak perubahan terjadi di desa ini. Di antaranya banyaknya deretan bangunan rumah megah dengan pagar besi menjulang tinggi.

Di depan rumah mereka rata-rata terdapat garasi yang diisi setidaknya satu buah mobil dengan nilai di atas Rp 200 juta.

Rumah rumah mereka kini terlihat terpagar dan terasa suasana permukiman perkotaan, dengan tembok tinggi serta pagar besi menjadi pembatas antar-rumah. Jalanan kampung yang beraspal dan cor beton terlihat sepi meski telah memasuki hari ketiga puasa Ramadhan.

“Kalau kondisi mobil mereka saat ini tidak ada kendala. Alhamdulillah sudah pada mahir nyetir kalau saya amati, tidak seperti awal-awal lalu,” kata Kades Gianto dikutip dari detikcom.

Bahkan Kades Sumurgeneng Gianto mengaku sering kaget melihat banyak warganya sekarang sudah berani mengemudikan mobil milik mereka di jalanan perkotaan.

“Aku kaget, Mas, nek naik sampai nyalip aku saiki. Wingi Mas Wantono naik Feroza itu, aku disalip di pertigaan Purnama. Bareng tak amati, kok wargaku. Sudah pada mahir mereka,” jelas Kades Gianto.

Kini di perkampungan miliarder, mobil-mobil mewah itu banyak yang mengikuti aturan perawatan. Rata-rata saat ini mobil mereka dibungkus dengan cover mobil sehingga tidak terlihat mobil jenis apa yang dimiliki.

Sementara itu, pascaviral warga borong mobil mewah, Gianto juga mengamini beberapa warganya ada yang baru beli mobil. Selain itu, tidak terdengar kabar warganya habis nabrak pagar rumah atau mobilnya rusak karena salah mengoperasikannya.

“Sekitar 10 unit ada itu yang baru beli pascaviral dulu. Ada yang Fortuner, Pajero. Tapi mereka beli tidak bersama-sama, tapi sendiri-sendiri,” pungkas Kades Gianto.

(SDF)